Blog's Stat

Search this blog

October 14, 2011

Asal usul Cinta buta

Pada masa dulu, sebelum dunia diciptakan seperti yang kita kenal sekarang,
dan manusia belum lagi menginjakkan kakinya di sana, semua sifat kebaikan
dan kejahatan berkeliaran tak tentu arah dan merasa bosan, tak tahu apa yang
hendak dilakukan.

Suatu hari, mereka berkumpul dan merasa lebih bosan lagi daripada
sebelumnya, sampai ketika Kecerdikan mengemukakan usul : "Mari kita bermain
petak umpet."
Mereka semua menyukai ide tsb, dan secara tiba-tiba Kegilaan
berteriak:
"Aku ingin menghitung, biar aku saja yang menghitung!"

Dan karena tidak ada yang cukup gila untuk ingin mencari kegilaan, semua
yang lain setuju saja.
Kegilaan segera bersandar kepohon dan mulai menghitung, "Satu, dua, tiga..."

Sementara Kegilaan menghitung, semua sifat kebaikan dan kejahatan tsb
bersembunyi.

Kelembutan menggantung dirinya di ujung bulan,
Pengkhianatan bersembunyi di tumpukan sampah.
Kasih sayang bergulung di antara awan, dan Nafsu Kegairahan pergi ke
tengah-tengah bumi.
Kebohongan berkata akan bersembunyi di bawah batu, tapi ternyata justru
bersembunyi di dasar danau.
Sementara itu, Ketamakan masuk ke dalam kantung yang kemudian ternyata
dirobeknya karena kantung itu dirasanya tidak nyaman.
Dan Kegilaan masih terus menghitung, "Tujuhpuluh sembilan, delapan puluh,
delapan puluhsatu..." Ketika itu, semua sifat tsb telah bersembunyi ---

kecuali Cinta.

Seperti Keragu-raguan, demikianlah cinta, dia tak bisa memutuskan kemana
harus bersembunyi.Dan ini tentu tidak mengejutkan karena kita semua tahu
betapa sulitnya menyembunyikan cinta.

Pada saat Kegilaan sampai pada hitungan ke-99, Cinta segera melompat
bersembunyi ke kebun bunga Mawar. Dan dengan bersemangat Kegilaan berbalik
dan berteriak,

"Bersiaplah, ini aku datang! Akan kutemukan kalian semua"

Kemalasan adalah yang pertama ditemukan,karena dia bahkan tidak punya energi
untuk mencoba bersembunyi, disusul oleh Keragu-raguan, yang masih
mondar-mandir karena tak tahu ke mana harus sembunyi.
Kemudian, secara hampir beruntun Kegilaan segera menemukan Kelembutan di
ujung bulan, Kebohongan didasar danau dan Gairah di tengah-tengah bumi.
Satu persatu Kegilaan menemukan mereka semua, kecuali lagi-lagi Cinta.
Kegilaan mulai menjadi semakin gila, karena putus asa untuk menemukan
Cinta.
Tapi Kecemburuan yang iri pada Cinta yang belum juga ditemukan,
berbisik pada Kegilaan,

"Kau hanya perlu mencari Cinta, dan dia bersembunyi
disemak bunga Mawar."

Kegilaan mengambil garpu taman dan menusuk-nusukannya serampangan kearah
semak Mawar. Dia terus menusuk-nusuk sampai terdengar suara tangis memilukan
yang membuatnya berhenti.
Cinta keluar dari persembunyiannya sambil menutup mukanya dengan tangan. Di
antara jari-jarinya mengalir darah segar yang ternyata berasal dari kedua
belah matanya.
Kegilaan yang terlalu bersemangat untuk menemukan Cinta, tanpa sengaja telah
melukai Cinta.

"Apa yang telah kulakukan!" teriaknya menyesal.
"Aku telah membuatmu buta! Bagaimana aku harus memperbaikinya?"

Cinta menjawab, "Kau tak mungkin memperbaikinya. Tapi kalau kamu bersedia
melakukan sesuatu untukku, kamu bisa menjadi penuntunku."

Dan semenjak itulah, Cinta itu buta namun dia bisa melihat dalam kegelapan,
karena dia selalu didampingi oleh Kegilaan......

No comments: