. . . Ntah . . .

Ntah bunga, ntah kupu-kupu . . .
ntah yang mana pula dirimu.

Ada banyak bunga disini,
banyak juga disana.
Kupu-kupu, . . ??
Ada . . !!!
tapi jarang juga singgah di mata.

Seperti itu juga kah dirimu . . ???

Banyak disini,
kulihat juga disana.
Tapi jarang . . .
hampir tak ada di depan jalan lengang.

Mungkinkah kau ada di hati . . ??

Aahh,
aku bukan anak kecil lagi.
Bagaimana aku bisa melihatmu kalau kau bersembunyi di hati.??

Asal tahu saja,
hatiku sudah penuh.
Ada cinta,
ada benci,
ada tangis,
ada tawa.
Ada juga sabar yang tak pernah akur dengan marah.
Ada putih yang berkumpul di rombongan pelangi,
dan hitam yang tak pernah ingin berbagi.

Tapi bukan kau . . !!!

Tidak ada kau disana.

Bohong besar kalau kau ada di hatiku.
Kalaupun bukan bohong,
aku pun tak pernah ingin kau ada disana.
Aku ingin kau ada,
aku ingin kau disini.

Aku ingin kau,
sebagai  kau.

Bukan kau yang sembunyi dalam cinta,
dan menginjak benci.
BUkan pula kau yang penuh tangis,
dan ejek seringai tawa.
Apalagi berlagak kuat bagai sabar,
dan melonjak berubah marah yang lemah.
Dan menghilang di kemilau putih,
lalu keluar merobek hitam.

Aku ingin kau,
melihat di mataku dan ada kau.

Karena tak cuma ingin melihat kau,
aku ingin kau . . . . .  ..